Sabtu, September 16, 2017

Image by www.theodysseyonline.com

Melakukan konfrontasi merupakan hal sulit bagi banyak orang. Jika kita kurang nyaman dengan istilah Confront atau konfrontasi, saran saya mengubah (reframing) dengan kata CLARIFY atau MENJELASKAN.

Maksudnya adalah menJELASKAN MASALAHnya!! dan bukannya berkonfrontasi dengan orangnya.

Bagaimana cara yang baik untuk melakukan CLARIFY?

10 langkah, yaitu:

1. TERTUTUP
Lakukanlah secara tertutup, maksudnya adalah jangan melakukan clarify di depan orang banyak.

2. SEGERA
Lakukan segera. Jangan menunggu terlalu lama.

3. SATU MASALAH SAJA
Saat bertemu, berbicaralah hanya tentang 1 masalah saja. Fokus 1 masalah, jangan membicarakan lainnya.

4. STOP Pengulangan
Apabila sudah mendapat titik temu, STOP !! Jangan terus menerus mengulang masalah itu lagi.

5. UBAH yang BISA Saja
Menangani masalah yang dapat dirubah oleh orang tersebut. Apabila kita meminta seseorang melakukan hal yang tidak mampu dilakukannya, maka akan membuat ia frustasi.

Dan hubungan kita akan makin memburuk

6. No SARKASME
Hindari anarkisme yang dapat melukai hati orang lain. Anarkisme itu isyarat bahwa Anda sedang marah besar terhadap orang tersebut.

7. No JUDGEment
 Hindari kalimat menghakimi, seperti:
- kau selalu....
- kau tidak pernah.....

Kalimat judgment menurunkan kecermatan dalam menyelesaikan masalah dan membuat orang menjadi defensif.

8. SARAN & TANYA
Apabila memungkinkan, sampaikan kritik dalam bentuk saran dan pertanyaan.

9. Jangan MEMINTA MAAF
Jangan MEMINTA MAAF atas pertemuan yang bersifat konfrontatif.

Melakukan hal ini akan mengurangi bobot pertemuan dan menunjukkan bahwa Anda tidak yakin memiliki hak untuk mengatakan apa yang Anda lakukan.

10. PUJIAN
Jangan lupa memberi PUJIAN. Gunakan pujian dengan cara seperti roti "SANDWICH" (Pujian-Konfrontasi-Pujian).


Semoga bermanfaat.




Konfrontasi

Image by www.theodysseyonline.com

Melakukan konfrontasi merupakan hal sulit bagi banyak orang. Jika kita kurang nyaman dengan istilah Confront atau konfrontasi, saran saya mengubah (reframing) dengan kata CLARIFY atau MENJELASKAN.

Maksudnya adalah menJELASKAN MASALAHnya!! dan bukannya berkonfrontasi dengan orangnya.

Bagaimana cara yang baik untuk melakukan CLARIFY?

10 langkah, yaitu:

1. TERTUTUP
Lakukanlah secara tertutup, maksudnya adalah jangan melakukan clarify di depan orang banyak.

2. SEGERA
Lakukan segera. Jangan menunggu terlalu lama.

3. SATU MASALAH SAJA
Saat bertemu, berbicaralah hanya tentang 1 masalah saja. Fokus 1 masalah, jangan membicarakan lainnya.

4. STOP Pengulangan
Apabila sudah mendapat titik temu, STOP !! Jangan terus menerus mengulang masalah itu lagi.

5. UBAH yang BISA Saja
Menangani masalah yang dapat dirubah oleh orang tersebut. Apabila kita meminta seseorang melakukan hal yang tidak mampu dilakukannya, maka akan membuat ia frustasi.

Dan hubungan kita akan makin memburuk

6. No SARKASME
Hindari anarkisme yang dapat melukai hati orang lain. Anarkisme itu isyarat bahwa Anda sedang marah besar terhadap orang tersebut.

7. No JUDGEment
 Hindari kalimat menghakimi, seperti:
- kau selalu....
- kau tidak pernah.....

Kalimat judgment menurunkan kecermatan dalam menyelesaikan masalah dan membuat orang menjadi defensif.

8. SARAN & TANYA
Apabila memungkinkan, sampaikan kritik dalam bentuk saran dan pertanyaan.

9. Jangan MEMINTA MAAF
Jangan MEMINTA MAAF atas pertemuan yang bersifat konfrontatif.

Melakukan hal ini akan mengurangi bobot pertemuan dan menunjukkan bahwa Anda tidak yakin memiliki hak untuk mengatakan apa yang Anda lakukan.

10. PUJIAN
Jangan lupa memberi PUJIAN. Gunakan pujian dengan cara seperti roti "SANDWICH" (Pujian-Konfrontasi-Pujian).


Semoga bermanfaat.




Jumat, Januari 20, 2017




Setiap perusahaan dalam skala besar maupun kecil tentunya memiliki tantangan yang sama dalam pengelolaan SDM di jaman yang tidak pasti ini.

Seorang ibu bertanya " Pak, sebaiknya anak saya belajar di bidang apa yang bagus ya dan menjamin keberhasilan anak saya di masa depan?" Saya sampaikan hal yang paling penting saat ini adalah mendorong anak untuk terus mau belajar, karena apapun yang kita kuasai saat ini akan cepat usang di masa depan. #mengutip kalimat dari relasi HR :D.

Bagaimana perusahaan mengelola SDM di era saat ini, singkatannya SPARK. SPARK adalah pijar, yang berarti fungsi pengelolaan SDM saat ini adalah bagaimana "menyalakan" orang lain.

1. S : shaping future leader

Keberhasilan pemimpin dilihat dari keberhasilannya melahirkan pemimpin baru yang bisa meneruskan perjalanan organisasi/perusahaan. Banyak perusahaan di Indonesia yang belum mampu melewati generasi ketiga, karena pemimpinnya tidak pernah meluangkan cukup waktu mendidik pemimpin berikutnya.

2. P : performance driven culture

Perusahaan yang berhasil di era saat ini adalah perusahaan yang memiliki budaya perusahaan baik. Budaya perusahaan yang baik akan menarik dan memfilter orang-orang dalam perusahaan itu. Bagaimana kita bisa mendorong orang-orang yang sadar akan perannya dalam organisasi dan malu jika tidak berprestasi. Hal yang cukup memprihatinkan adalah Human Capital Index di Indonesia saat ini lebih rendah dari Vietnam. indekx tersebut mengukur motivasi bekerja, kemauan belajar, kebutuhan akan prestasi, kolaborasi kerja dll.

3. A : accelerate learning process

Belajar adalah kewajiban dan kebutuhan setiap individu. Proses belajar tidak mesti dari training. Survei membuktikan 80% pembelajaran yang efektif adalah dari pengalaman. Jangan terjebak pada formalitas gelar dan sertifikat, karena pada akhirnya kompetensi dibuktikan dengan kerja dan output.

4. R : rigor and integrity

Butuh orang-orang yang tekun, ulet, konsisten untuk mengawal perubahan. Pemimpin dan pengelola SDM juga harus memiliki integritas, walk the walk,  apa yang dia ucapkan iu juga yang dia jalankan. Tidak bisa pemimpin meminta anak buahnya untuk berubah, lebih disipin, terus belajar, tetapi pemimpinnya tidak memberi contoh. Sering ada ungkapan orang memilih masuk karena perusahaan, dan memilih keluar karena bosnya. Pemimpin yang tidak memberikan arahan, tidak mendidik dan memotivasi adalah alasan banyak karyawan "berkompeten" keluar.

5. K : keep simple and agile

Jangan membuat prosedur, aturan dan hal-hal lain menjadi kaku dan akhirnya membelenggu kita sendiri. Ambil prinsipnya, buat menjadi sederhana dan rubah ketika memang butuh dirubah.



by Ruudi S






Pengelolaan SDM (SPARK)




Setiap perusahaan dalam skala besar maupun kecil tentunya memiliki tantangan yang sama dalam pengelolaan SDM di jaman yang tidak pasti ini.

Seorang ibu bertanya " Pak, sebaiknya anak saya belajar di bidang apa yang bagus ya dan menjamin keberhasilan anak saya di masa depan?" Saya sampaikan hal yang paling penting saat ini adalah mendorong anak untuk terus mau belajar, karena apapun yang kita kuasai saat ini akan cepat usang di masa depan. #mengutip kalimat dari relasi HR :D.

Bagaimana perusahaan mengelola SDM di era saat ini, singkatannya SPARK. SPARK adalah pijar, yang berarti fungsi pengelolaan SDM saat ini adalah bagaimana "menyalakan" orang lain.

1. S : shaping future leader

Keberhasilan pemimpin dilihat dari keberhasilannya melahirkan pemimpin baru yang bisa meneruskan perjalanan organisasi/perusahaan. Banyak perusahaan di Indonesia yang belum mampu melewati generasi ketiga, karena pemimpinnya tidak pernah meluangkan cukup waktu mendidik pemimpin berikutnya.

2. P : performance driven culture

Perusahaan yang berhasil di era saat ini adalah perusahaan yang memiliki budaya perusahaan baik. Budaya perusahaan yang baik akan menarik dan memfilter orang-orang dalam perusahaan itu. Bagaimana kita bisa mendorong orang-orang yang sadar akan perannya dalam organisasi dan malu jika tidak berprestasi. Hal yang cukup memprihatinkan adalah Human Capital Index di Indonesia saat ini lebih rendah dari Vietnam. indekx tersebut mengukur motivasi bekerja, kemauan belajar, kebutuhan akan prestasi, kolaborasi kerja dll.

3. A : accelerate learning process

Belajar adalah kewajiban dan kebutuhan setiap individu. Proses belajar tidak mesti dari training. Survei membuktikan 80% pembelajaran yang efektif adalah dari pengalaman. Jangan terjebak pada formalitas gelar dan sertifikat, karena pada akhirnya kompetensi dibuktikan dengan kerja dan output.

4. R : rigor and integrity

Butuh orang-orang yang tekun, ulet, konsisten untuk mengawal perubahan. Pemimpin dan pengelola SDM juga harus memiliki integritas, walk the walk,  apa yang dia ucapkan iu juga yang dia jalankan. Tidak bisa pemimpin meminta anak buahnya untuk berubah, lebih disipin, terus belajar, tetapi pemimpinnya tidak memberi contoh. Sering ada ungkapan orang memilih masuk karena perusahaan, dan memilih keluar karena bosnya. Pemimpin yang tidak memberikan arahan, tidak mendidik dan memotivasi adalah alasan banyak karyawan "berkompeten" keluar.

5. K : keep simple and agile

Jangan membuat prosedur, aturan dan hal-hal lain menjadi kaku dan akhirnya membelenggu kita sendiri. Ambil prinsipnya, buat menjadi sederhana dan rubah ketika memang butuh dirubah.



by Ruudi S