Selasa, Oktober 27, 2015

HRD itu apa dan siapa?


Pengertian

HRD adalah singkatan dari HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT atau managemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia (dalam hal ini karyawan) adalah salah satu aset penting dalam perusahaan, sehingga dibutuhkan orang atau divisi yang mengatur manajemen SDM tersebut, dalam hal inilah dibutuhkan HRD. HRD biasanya disebut juga "Personalia", namun pada beberapa perusahaan, Personalia tidak sama dengan HRD dalam hal tanggung jawab pekerjaannya. 

Biasanya ruang lingkup pekerjaan personalia lebih sedikit dibandingkan dengan HRD. Personalia melakukan pengelolaan SDM yang bersifat administratif, contohnya Database Karyawan, Payroll, Absensi, Filling Dokumen, Rekrutmen dsb, sedangkan HRD memiliki tanggungjawab yang lebih besar, contohnya Training, General Affair, Recruitment & Selection, HR Planning, HR Budgeting, Career Development, SOP dsb. 


Siapa yang bisa menjadi HRD? 

Jika dilihat dari kriteria-kriteria pada lowongan kerja HRD, HRD membutuhkan setidaknya lulusan D3 Manajemen dan Psikologi, kebanyakan perusahaan yang menerima HRD dari jurusan Psikologi S1 maupun S2, Karena stereotip masyarakat bahwa psikotes dalam proses rekruitmen hanya bisa dilakukan oleh mahasiswa jurusan psikologi. 

Selama kuliah jurusan psikologi, kami wajib mengikuti mata kuliah yang berhubungan dengan tes psikologi yang biasanya dipakai untuk rekrutmen. Hal inilah yang menjadi pertimbangan beberapa Perusahaan menerima HRD dari jurusan psikologi. Tidak hanya itu saja, jurusan psikologi juga memberikan beberapa mata kuliah yang mempelajari hubungan industrial dan konseling dalam ranah bisnis, walaupun masih dasar, namun hal tersebut sangat membantu ketika kita menjadi HRD. Namun saya melihat beberapa perusahaan saat ini sudah cukup banyak yang menerima kriteria penerimaan HRD dari semua jurusan, bahkan juga menerima lulusan SMA. Nah, kenapa ini bisa terjadi?! Standar seperti apakah yang seharusnya dimiliki perusahaan dalam penerimaan HRD?


Semua bisa jadi HRD?

HRD merupakan salah satu posisi sentral dalam perusahaan, karena tugasnya adalah menerapkan kebijakan dan strategi perusahaan untuk karyawan, dan menjaga hubungan yang harmonis antara karyawan dengan perusahaan. Hal ini tentunya merupakan tanggungjawab yang besar bagi HRD. Menjadi HRD bukan dari jurusan psikologi, menurut saya tidak masalah, asalkan tahu betul tugas dan wewenangnya. Saya pikir seluruh proses kerja HRD dapat dipelajari dengan pengalaman, bahkan lulusan SMA bisa saja menjadi HRD. Salah satu contoh; ada lulusan SMA yang diterima bekerja pada suatu perusahaan, dan suatu saat diberikan tugas mengelola karyawan dan melakukan kegiatan Personalia sesuai arahan dari pimpinan. Dia mengerjakan tugas itu dengan sangat baik. Dari hal ini tentunya wajar jika dirinya dipromosikan menjadi Personalia atau HRD. Masalahnya adalah ketika dihadapkan pada proses rekrutmen yang membutuhkan Psikotes. Dia tidak mampu mengaplikasikan tes-tes psikologi, karena prosedur psikotes bersifat teknis. Hal ini sebetulnya dapat diatasi dengan bantuan pihak ketiga yaitu Biro Psikologi, biasanya HRD yang bukan dari jurusan Psikologi akan meminta bantuan dari Biro Psikologi untuk mengadakan Psikotes. 

Kesimpulan saya adalah, siapa saja dapat bekerja sebagai HRD, walaupun Anda bukan dari jurusan Psikologi, walaupun Anda lulusan SMA sekalipun.














This entry was posted in :